Kegiatan
Di Hari Selasa, Kami Mengamati Keanekaragaman Hayati Kampus
- 22 Mei 2015
- Terakhir diubah pada 27 Mei 2015
Kampus IPB Dramaga digadang-gadang sebagai kampus biodiversitas, kampus yang kaya dengan keanekaragaman hayati. Namun apakah ‘gelar’ itu benar pantas untuk disematkan? Karena tidak banyak civitas IPB yang menyadari bahwa banyak hal itu. Misalnya tidak banyak yang tahu bahwa masih terdapat monyet ekor panjang liar di kampus yang terletak di kaki gunung salak ini.
Udara di Situ (danau) Leutik terasa segar di hari kamis 14 Mei 2015, waktu baru menunjukan pukul enam pagi. Beberapa mahasiswa Departemen Biologi IPB berencana melakukan pengamatan di sekitar kampus. Kali ini ada empat mahasiswa yang berpartisipasi yaitu Dwi Nur Setyowati, Ramadhanul Fitra, Mashudi, dan Fadhli Sofyan.
Pengamatan pun dimulai dari Situ Leutik, tepatnya di bawah koridor yang menghubungkan perpustakan dan gedung pascasarjana. Dari bawah koridor kita bisa melihat kelompok burung Kowak Malam Abu (Nycticorax nycticorax) yang sedang bertengger. Burung dari keluarga Ardeidae ini dapat diamati dari jauh, tetapi jika merasa terganggu mereka akan terbang dan menjauh. Sesuai namanya burung ini memang hidup nocturnal, kita bisa melihat mereka bertengger di tepian danau pada siang hari.
Keanekaragaman hayati kampus IPB Dramaga tidak hanya ada sekitar Situ Leutik. Karena itu pengamatan dilanjutkan ke Arboretum Bambu di sekitar lapangan parkir bis kampus. Baru saja sampai di depan arboretum bamboo, kami sudah bisa melihat sekelompok monyet ekor panjang. Primata dengan nama ilmiah Macaca fascicularis ini terlihat sedang memakan daun muda. Ketika didekati untuk diambil gambar keempat ekor monyet ekor panjang tersebut pergi menjauh. Arboretum bamboo memang terasa masih layak dihuni oleh monyet ekor panjang. Karena di sana masih terdapat banyak pohon, tidak hanya bamboo tetapi ada juga karet, sengon, meranti, krey payung, dan lain-lain. Serta masih ada sumber air yang tersedia walaupun hanya aliran kecil.
Selain melihat M fascicularis di arboretum bamboo juga ditemui jamur saprofit yang tumbuh di kayu-kayu lapuk. Tumbuhan eksotik seperti tumbuhan dari suku costaceae juga ada di sini, bunga yang berwarna merah biasa menarik kedatangan serangga. Sangat menarik mengamati biodiversitas di arboretum bambu, namun serangga yang ada di sana bukan hanya serangga cantik seperti kupu-kupu atau belalang saja tapi juga nyamuk. Karena itu siapkan lotion anti nyamuk agar nyaman selama menikmati kekayaan Kampus Biodiversitas.
Login
LoginSitemap
map