Berita
Prof Suharsono dan Kentang di Pangalengan
- 26 Februari 2018
- Terakhir diubah pada 26 Februari 2018
Pada tanggal 1 Pebruari 2018, Prof. Dr. Ir. Suharsono DEA, Kepala Divisi Fisiologi dan Genetika Tumbuhan, Departemen Biologi, FMIPA IPB, melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan inovasi kentangnya di Pangalengan, Bandung. Tiga varietas diuji-coba ditanam di Kebun milik PT Agro Investama (PT AI) yaitu Jala Ipam, IPB PAU1 (PAUS) dan IPB CP1 (Sipiwan). Jala Ipam digunakan sebagai bahan baku industri frozen French fries (FFF), Sipiwan untuk pembuatan keripik kentang dan PAUS adalah kentang untuk sayur seperti untuk sop, perkedel dan sambel goreng. Kentang kultivar Jala Ipam termasuk salah satu dari 107 Inovasi Indonesia Prospektif 2015 dan kultivar Sipiwan merupakan salah satu dari 108 Inovasi Indonesia Prospektif 2016 yang diberikan oleh Business Indonesian Center (LIPI). Berkat Jala Ipam, Prof. Suharsono memperoleh Anugerah Inovasi Bidang Pangan dari Gubernur Jawa Barat pada tahun 2015, dan mendapat penghargaan Inovator Terbaik Ketiga pada Kompetisi Inovasi Nasional yang diselenggarakan oleh Tangsel Global Innovation Forum (NIC-TGIF) tahun 2016.
Dalam kunjungan di Pangalengan tersebut, Prof Suharsono bersama mitra dari PT Amanah Prima Indonesia, Jakarta dan CV BA Farm Bandung, melakukan panen perdana kentang Jala Ipam di Pangalengan. Dari luas penanaman 0.7 ha yang siap panen, hanya 1500 m2 yang dipanen pada hari itu dengan produksi umbi mencapai 3.5 ton. Bibit yang digunakan untuk penanaman perdana ini adalah umbi G0. Umbi G1 yang besar dikirim ke pabrik untuk diolah menjadi FFF, yang kecil akan digunakan sebagai bibit. Produktivitas bibit G1 ini diharapkan lebih tinggi daripada bibit Go. Kegiatan ini adalah bentuk kerjasama triple helix ABC dari 3 pilar yaitu akademisi (academician), pebisnis (business) dan masyarakat (community).
Pada kesempatan yang sama Prof. Suharsono melakukan pengecekan terhadap produktivitas kultivar PAUS pada umur 2.5 bulan dengan mencabut 1 batang dari pertanaman seluas sekitar 0.3 ha. “Uji petik” terhadap satu batang menunjukkan bahwa kultivar PAUS mempunyai produktivitas yang sangat menjanjikan. Satu batang dapat menghasilkan 10 umbi.
Dalam rangka mempercepat produksi dan keterbatasan sarana dan prasarana produksi umbi bibit, khususnya rumah kaca, stek (cutting) diuji-coba ditanam langsung di lahan PT AI. Dengan cara ini, produksi umbi bibit diharapkan dapat dipercepat.
Eksport Artikel
Sebarkan artikel ini
Arsip Berita
Berita Terbaru
-
The 6th International Conference on Biosciences (ICoBio) 2025
2 Desember 2024
-
Berita Duka
27 November 2024
-
Selamat dan Sukses
13 November 2024
-
Berita Duka
9 November 2024
-
Webinar Nasional Pendalaman Biologi 2024 Seri 4
24 Oktober 2024
-
Selamat atas diraihnya Jabatan Guru Besar Prof. Dr. Ir. Iman Rusmana, M.Si
8 Oktober 2024
-
The 6th Summer Course on Biology Department Wraps Up Successfully
19 Agustus 2024
Login
LoginSitemap
map