Bahasa  
Website resmi Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB

Pencarian

triangle

Berita

Dosen dari Departemen Biologi Lakukan Penyuluhan dan Demplot Pemanfaatan Sampah

  • 9 Desember 2021
  • Terakhir diubah pada 9 Desember 2021

Tim Dosen Mengabdi dari Departemen Biologi IPB University berhasil mengoperasikan penyuluhan dan demplot pemanfaatan sampah untuk pupuk organik di Kabupaten Belitung. Kegiatan tersebut dilakukan melalui program pengabdian masyarakat kerjasama antara Departemen Biologi IPB University dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung.  

Kegiatan ini diketuai oleh Profesor Hamim, pakar IPB University bidang Biologi Tumbuhan. Prof Hamim menerangkan, kegiatan penyuluhan diawali dengan penyiapan bahan sampah organik dan bahan aktivator pengomposan. Selanjutnya, dilakukan penyuluhan dan diskusi terkait dengan produksi pupuk organik sebelum dilakukan demplot yang dihadiri oleh petugas dari Dinas Lingkungan Hidup dan perwakilan warga kelurahan Parit, Kabupaten Belitung.

“Pelaksanaan demplot pembuatan pupuk organik menggunakan komposter sederhana berbahan plastik. Adapun bahan organik berupa sampah organik dari pasar,” terang Prof Hamim.

Dosen IPB University itu menerangkan, bahan organik yang dikumpulkan berupa sisa-sisa daun dan potongan sayur dan buah-buahan yang tidak terjual.
 
Pada proses pengomposan, katanya, ditambahkan aktivator untuk membantu pertumbuhan mikroba yang akan digunakan dalam pengomposan. Penyiapan aktivator dilakukan dengan membuat larutan dengan menggunakan starter mikroorganisme dan bahan sumber karbon bagi mikroba saat proses pengomposan berlangsung. Starter mikroorganisme yang digunakan yaitu pupuk cair D'Boosterfer.  

Pupuk cair D’Boosterfer ini diramu oleh Dr Nisa Rachmania dengan tim dari Divisi Mikrobiologi, Departemen Biologi IPB University. Mikroorganisme yang terdapat pada D’Boosterfer antara lain bakteri pelarut fosfat, penambat nitrogen, pemacu pertumbuhan tanaman, probiotik, serta fungi pengurai senyawa organik.  D’Boosterfer bahkan telah diproduksi secara komersial oleh PT Femu Enviro Risorindo. 

Pemberian pupuk cair D’Boosterfer diberikan secara simbolis kepada koordinator bank sampah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung. Harapannya, melalui kerja sama tersebut dapat memicu kesadaran masyarakat setempat dalam pemanfaatan limbah organik.
“Pupuk organik padat yang dihasilkan setelah proses fermentasi dapat dimanfaatkan langsung oleh warga atau dapat dijual dalam kemasan seperti yang telah dilakukan oleh Bank Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung,” Kata Dr Nisa.

Lebih lanjut diharapkannya, hasil penyuluhan diharapkan dapat diterapkan oleh peserta warga kelurahan Parit dan sekitarnya.  Hal ini tentu dapat mendukung program Sustainable Develompment Goals (SDG) Kesehatan Lingkungan di Bangka Belitung.

Eksport Artikel

Sebarkan artikel ini