Bahasa  
Website resmi Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB

Pencarian

triangle

Berita

Dosen Divisi Mikrobiologi Ajarkan Teori dan Praktik Penyakit Infeksi, Biofertilizer dan Probiotik

  • 20 Juni 2022
  • Terakhir diubah pada 24 Juni 2022

Para dosen dari Divisi Mikrobiologi Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, IPB University, berkunjung ke SMA Plus Al Wahid, Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 13-15 Juni 2022. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat, salah satu perwujudan dari Tri Darma perguruan Tinggi.

Pada kesempatan ini, enam dosen (Prof. Dr. Aris Tri Wahyudi, M.Si, Prof. Dr. dr. Sri Budiarti, Prof. Dr. Yulin Lestari, Dr. Iman Rusmana, Dr Nisa Rachmania, dan Jepri Agung Priyanto, M.Si) secara bergiliran menyampaikan teori dan praktik mengenai biofertilizer dan probiotik akuakultur kepada seluruh siswa-siswi dan para guru.

Prof. Dr. dr Sri Budiarti menyampaikan materi pertama mengenai penyakit infeksi dan cara menghindarinya. Beliau menjelaskan bahwa penyakit infeksi dapat menyerang siapapun, baik anak-anak, orang dewasa, maupun lansia. Penyakit infeksi dapat disebabkan oleh transmisi melalui kontak langsung dengan penderita, dan makanan atau alat yang terkontaminasi patogen. Pola hidup sehat, bersih, dan higienis menjadi kunci untuk mengjindari penyakit tersebut.

Materi kedua mengenai Plant growth promoting Rhizobakteria (PGPR) disampaikan oleh Prof. Aris Tri Wahyudi, yang merupakan kepala Divisi Mikrobiologi, Departemen Biologi. Para peserta diperkenalkan bahwa tidak semua bakteri merugikan, tetapi ada juga yang menguntungkan. salah satunya adalah bakteri pemacu tumbuh tanaman yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian.

Prof. Dr. Yulin Lestari semakin melengkapi pemaparan materi sebelumnya. Beliau menambahkan bahwa bakteri yang merupakan makhluk tak kasat mata dapat dimanfaatkan dalam bentuk pupuk hayati yang selain dapat memacu pertumbuhan tanaman, juga dapat melindungi tanaman dari serangan patogen.

Tak kalah menarik, pada materi keempat, Dr. Iman Rusmana membuka wawasan para peserta bahwa ilmu biologi tidak hanya terbatas sebagai teori saja, tetapi juga membuka peluang untuk berwirausaha. Pengatahuan mengenai biologi dapat dijadikan sebagai modal untuk meningkatkan nilai tambah suatu produk. Usaha probiotik untuk akuakultur merupakan salah satu contoh penerapan ilmu mikrobiologi yang memiliki potensi di bidang wirausaha.

Sebagai materi terakhir, Dr. Nisa Rachmania dan Jepri A. Priyanto, M.Si, menjelaskan mengenai cara pembuatan bioaktivator untuk pengomposan. Bioaktivator merupakan penggunaan mikroorganisme untuk menguraikan bahan-bahan organic. Bioaktivator dapat dibuat dari limbah buah-buahan dan sayur-sayuran, ditambah dengan gula pasir sebagai sumber karbon. Pada kesempatan ini, para siswa secara aktif melakukan praktik pembuatan bioaktivator tersebut. Setelah satu bulan inkubasi, diharapkan dapat diperoleh bioaktivator dalam bentuk cairan yang siap digunakan sebagai pupuk atau sebagai starter untuk pembuatan kompos.

Eksport Artikel

Sebarkan artikel ini